Mitos Seputar Mi Instan, Benarkah Berbahaya untuk Kesehatan?




BLITAR – Mi instan sudah menjadi makanan populer di Indonesia. Harganya yang murah, praktis disajikan, serta memiliki banyak varian rasa membuatnya digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak kos hingga keluarga. Namun, di balik kepopulerannya, beredar banyak mitos yang membuat sebagian orang ragu untuk mengonsumsinya.

Beberapa mitos yang kerap beredar antara lain:

  1. Mi Instan Tidak Bisa Dicerna Tubuh
    Ada anggapan bahwa mi instan tidak bisa dicerna tubuh hingga berhari-hari. Faktanya, mi instan tetap dapat dicerna seperti makanan lain. Kandungan karbohidrat pada mi instan sama dengan mie biasa, hanya saja prosesnya mungkin sedikit lebih lama karena adanya tambahan pengawet dan bumbu.

  2. Mengandung Lilin Berbahaya
    Mitos lain menyebutkan bahwa mi instan dilapisi lilin agar tahan lama. Padahal, produsen mi instan menggunakan teknik penggorengan atau pengeringan, bukan lilin. Badan POM RI juga menegaskan bahwa mi instan yang beredar di pasaran sudah memenuhi standar keamanan pangan.

  3. Penyebab Utama Kanker
    Sebagian masyarakat percaya bahwa konsumsi mi instan bisa menyebabkan kanker. Sebenarnya, mi instan tidak secara langsung menimbulkan kanker. Namun, konsumsi berlebihan yang diiringi pola makan tidak seimbang memang dapat memicu risiko penyakit degeneratif, termasuk kanker.

  4. Berbahaya Jika Dimakan dengan Nasi
    Kebiasaan masyarakat Indonesia makan mi instan dengan nasi juga sering dianggap berbahaya. Faktanya, kombinasi ini tidak beracun, tetapi memang mengandung kalori dan karbohidrat yang tinggi. Jika sering dilakukan tanpa diimbangi aktivitas fisik, tentu bisa meningkatkan risiko obesitas dan penyakit terkait.

Ahli gizi menyarankan agar konsumsi mi instan tetap dibatasi. "Mi instan aman dikonsumsi asal tidak berlebihan, misalnya cukup 1-2 kali seminggu. Jangan lupa imbangi dengan sayuran, protein, dan air putih agar gizi tetap seimbang," ujar seorang pakar gizi di Blitar, Senin (25/8/2025).

Dengan demikian, mi instan bukanlah makanan berbahaya selama dikonsumsi dengan bijak. Yang terpenting adalah menjaga pola makan sehat, beragam, dan bergizi seimbang.

Comments

Popular posts from this blog

Mengungkap Pesona Tulungagung: Permata Tersembunyi di Jawa Timur

Nasi Serpang: Harmoni Rasa dalam Satu Piring Khas Madura

Jenang Gemplong: Manisnya Warisan Kuliner Tulungagung