Kasus Tragis di Sukabumi: Balita Meninggal Setelah Berjuang Melawan Infeksi Cacing Parah




Sukabumi, Jawa Barat - Sebuah kisah memilukan menggemparkan publik setelah balita berusia empat tahun, Raya, meninggal dunia akibat infeksi cacing yang sangat parah atau yang dikenal dengan nama askariasis. Kisah tragis ini menjadi viral di media sosial, memunculkan keprihatinan mendalam tentang isu kesehatan dan sanitasi di lingkungan masyarakat.

​Raya, yang tinggal di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kabupaten Sukabumi, dievakuasi oleh tim relawan Rumah Teduh Sahabat Iin pada 13 Juli 2025. Saat ditemukan, Raya sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Ia kemudian segera dilarikan ke RSUD R. Syamsudin, Kota Sukabumi, untuk mendapatkan penanganan medis.

​Para dokter menemukan kondisi Raya jauh lebih parah dari kasus cacingan biasa. Lebih dari satu kilogram cacing hidup berhasil dikeluarkan dari tubuhnya selama perawatan. Menurut tim medis, cacing-cacing ini sudah menyebar ke organ vital seperti paru-paru dan otak. Tanda-tanda keparahan infeksi terlihat jelas ketika cacing-cacing tersebut keluar dari hidung, mulut, dan anusnya.

​Meski telah dirawat intensif selama sembilan hari di ruang PICU, kondisi kritis yang dialami Raya sejak awal membuat nyawanya tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir pada 22 Juli 2025. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa penanganan medis sudah sangat terlambat. Sebelum dibawa ke rumah sakit, keluarga Raya hanya mengobatinya dengan cara tradisional.

​Terungkap bahwa Raya berasal dari keluarga kurang mampu, dengan sang ayah yang sakit-sakitan akibat TBC dan sang ibu yang mengidap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Kondisi lingkungan tempat tinggalnya juga dinilai tidak sehat, memperbesar risiko infeksi. Kisah ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga kebersihan, sanitasi, dan perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan anak-anak, terutama di lingkungan yang rentan. Kasus ini juga menyoroti peran penting deteksi dini dan akses yang memadai terhadap layanan kesehatan untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali.

Comments

Popular posts from this blog

Mengungkap Pesona Tulungagung: Permata Tersembunyi di Jawa Timur

Nasi Serpang: Harmoni Rasa dalam Satu Piring Khas Madura

Jenang Gemplong: Manisnya Warisan Kuliner Tulungagung