Gresik, Kota Industri dan Wisata Religi di Pintu Gerbang Jawa Timur




Gresik adalah sebuah kota yang terletak di sebelah barat Surabaya, hanya berjarak sekitar 18 kilometer. Selain dikenal sebagai kota industri dengan keberadaan Pabrik Semen Gresik yang telah lama menjadi ikon industri nasional, daerah ini juga memiliki potensi wisata sejarah, religi, hingga alam yang menarik perhatian wisatawan. Sejak tahun 1976, Gresik juga dikenal dengan industri rumahan pengrajin kayu yang cukup besar dan menjadi bagian dari denyut ekonomi masyarakatnya.

Wisata Religi: Jejak Wali Songo di Gresik

Gresik memiliki peran penting dalam sejarah penyebaran Islam di Jawa. Di kota ini terdapat makam Sunan Maulana Malik Ibrahim, salah satu dari Wali Songo yang dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Jawa Timur. Beliau wafat pada tahun 882 H atau 1419 M dan dimakamkan di Kampung Gapura, Gresik.

Sekitar dua kilometer ke arah selatan, tepatnya di Bukit Giri, berdiri makam Sunan Giri, tokoh penyebar Islam lainnya dari Wali Songo. Setiap tahunnya, peringatan wafatnya Sunan Giri atau Khol Sunan Giri selalu masuk dalam agenda resmi kalender pariwisata Jawa Timur.

Tak jauh dari sana, terdapat pula makam ibu Sunan Giri di Desa Leran, Manyar, sekitar delapan kilometer dari pusat kota Gresik. Situs religi ini menambah lengkap destinasi ziarah di wilayah tersebut.

Selain itu, beberapa makam tokoh penting lain juga tersebar di berbagai desa, antara lain Gapura Kanjeng Tumenggung Pusponegoro di Desa Gapuro, Makam Nyi Ageng Pinatih di Desa Kebongson, serta sejumlah situs sejarah lainnya.

Wisata Alam dan Sejarah di Bawean dan Sekitarnya

Tidak hanya wisata religi, Gresik juga menawarkan wisata alam yang menawan, terutama di Pulau Bawean. Di pulau ini terdapat Danau Kastoba di Desa Tambak, Pantai Bhayangkara Diponggo, hingga Taman Laut Pulau Noko di Desa Daun yang menjadi daya tarik wisata bahari.

Di wilayah daratan Gresik, wisatawan dapat menemukan Goa Kelelawar di Desa Pongangan, Kolam Renang Tirta Agung di Sidomoro, sumber air panas di Desa Kota Kusuma, serta sejumlah destinasi rekreasi keluarga lainnya.

Sejarah Panjang Kota Gresik

Gresik tercatat dalam sejarah sejak abad ke-11 sebagai pusat perdagangan yang ramai. Saat itu, Gresik tidak hanya menjadi pusat interaksi antar pulau, tetapi juga menjalin hubungan dagang dengan pedagang dari Tiongkok, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, Campa, hingga negara lain.

Seiring berkembangnya perdagangan, Gresik juga menjadi pintu masuk penyebaran agama Islam di Jawa. Tokoh penting seperti Syekh Maulana Malik Ibrahim dan Fatimah binti Maimun tercatat sebagai pelopor dakwah Islam di kawasan ini sejak awal abad ke-11.

Potensi Pariwisata Gresik

Pemerintah Kabupaten Gresik membagi potensi wisata daerahnya dalam tiga kategori utama, yaitu:

  1. Wisata Alam, sebagian besar berada di Pulau Bawean.

  2. Wisata Budaya, berupa makam wali dan situs sejarah di daratan Gresik.

  3. Wisata Minat Khusus, yang mencakup kegiatan religi, bahari, hingga kerajinan lokal.

Dengan kombinasi sejarah panjang, wisata religi, serta pesona alam yang beragam, Gresik kini menjadi salah satu tujuan penting di Jawa Timur, baik untuk ziarah, wisata budaya, maupun rekreasi keluarga.


Comments

Popular posts from this blog

Mengungkap Pesona Tulungagung: Permata Tersembunyi di Jawa Timur

Nasi Serpang: Harmoni Rasa dalam Satu Piring Khas Madura

Jenang Gemplong: Manisnya Warisan Kuliner Tulungagung